25-23 juta tahun yang lalu, kawasan Citatah merupakan pulau-pulau yang disusun koral dan binatang laut.Lautan dangkal yang menyerong ke baratdaya hingga ke teluk Palabuhanratu. Sedangkan batas pantainya berada di tinggian Pangalengan saat ini, sedangkan di sebelah selatannya dipagari gunungapi bawah laut.
Sekitar 15 juta tahun kemudian, sebagian daratan Jawa bagian barat terangkat. Muncul di atas gelombang laut melalui kegiatan tektonik. Didorong oleh pergerakan lempeng benua Indo-Australia, dari selatan ke utara dan menyusup di bawah Jawa sekitar 7 cm per tahun. Kondisi demikian menyebabkan sebagian besar perbukitan karst Citatah naik hingga 700 meter dpl, kemudian terlipat dan tersesarkan. Terbentuklah struktur bagian dari sistem sesar Cimandiri, segmen zona gempa Cimandiri-Saguling, diiringi pergeseran gunugapi api dari jajaran selatan ke arah utara. Sekitar 1,8 juta tahun kemudian, lahirlah jajaran gunugapi modern yang menghiasi dan memberikan berkah.
Dinamika bumi tidak berhenti, terus bergerak hingga kini. Menata wajah bumi tanpa henti, melalu peristiwa gempat, gunungapi meletus, hingga gerakan tanah. Dalam kegiatan Geourban ke-25, di penutup akhir tahun 2024. Mengundang untuk berparisipasi, menggali fitur dan rahasia bumi, dalam kegiatan geowisata di Citatah. Menapaki kembali ragam rona di kawasan perbukitan karst Citatah. Intrusi batuan beku Cisampih, fosil binatang laut di Pasir Balukbuk, dan gua karst di Sanghyang Lawang, Cipatat, KBB.
Hari/Tanggal
Minggu, 22 Desember 2024
Waktu
07.00 WIB sd. 12.00 WIB.
Titik Pertemuan (Meeting point)
Tebing 125 Citatah, Padalarang, KBB
https://maps.app.goo.gl/iZcXDJ7Dic3iJjmK9
Pendaftaran dan konfirmasi kehadiran
081322605025 Nanang, 087700290444 Tommy
Inisiasi
Diselenggarakan melalui kolaborasi Asosiasi Pemandu Geowisata Indonesia (PGWI), Asosiasi Pemandu Wisata Gunung (APGI) Dewan Pengurus Prov. Jawa Barat, Pramuka Wana Bakti dan Forum Pemuda Peduli Karst Citatah.